Pages

Selasa, 09 November 2010

Karena Aku Bersamamu


04112010

Kediri, 20:08 WIB

Setelah mengakhiri menonton flim Be With You yang disodorkan ke saya oleh seorang teman. Saya langsung merasakan sesuatu. Cerita ini dibalut dengan fantasi yang menarik. Cerita cinta Takumi dengan Mio yang didetailkan dalam dua pandangan, dari pandangan Mio dan dari pandangan Takumi. Mio menyembunyikan perasaan diam-diam yang mencintai Takumi. Bagi Mio, Takumi terlihat terlalu dingin menanggapi perasaan diam-diamnya. Bagi Takumi juga demikian, Mio terlihat terlalu dingin menanggapi perasaan diam-diamnya. Akhirnya mereka hanya saling mengaggumi diam-diam. Dan mereka menikah hanya karena Mio adalah jiwa yang telah mati 9 tahun yang lalu dan hidup kembali. Tanpa itu mungkin selamanya mereka hanya saling canggung. Mereka hanya sanggup mengaggumi dalam kerahasian. Tak pernah saling memiliki.

Pasti dari kita semua pernah mengalami itu. Diam-diam menyukai seseorang. Dari kejauhan kita mengawasi sang pujaan hati dengan seksama. Perasaan kita juga berbeda. Mungkin itu yang dinamakan “C.I.N.T.A”. Kita memandangnya lekat. Menebak-nebak apa yang dilakukannya. Ketika dia melihat kita ada rasa puas yang secara tiba-tiba merengkuh jiwa kita. Hangat!

Penggalan dialog Mio ini saya suka sekali.

For sure, I think like him.”

But, he doesn’t have any idea about how I feel.”

He’s a little thick-headed but I have a one-sided love”

Dan yang ini.

Takumi, I want to know about you”

What book are you reading?”

What music do you like?”

What color do you like?”

What kind…Of gril do you like?”

There’s no reason you would like me?”

Saya sampai mengulangi adegan ini hingga beberapa kali. Kejadian ini pernah saya lakukan. Saya menebak-nebak tentang seseorang. Apakah seseorang itu mau dengan saya? Apakah seseorang itu jodoh saya? Apakah seseorang itu suka laki-laki seperti saya? Apakah seseorang itu mau menerima semua mimpi-mimpi saya? Dan pertanyaan remeh temeh lainnya.

Saat kita tetangkap basah mengawasinya. Kita langsung salah tingkah. Bingung bagaiman mengatur sumuanya agar kita tidak terlihat mengawasinya. Mengalihkan pandangan dengan cepat kearah lain.

Mungkin kita berharap kita adalah jodohnya. Tapi kadang memang nasib tak selamanya sesuai perediksi manusia. Tanpa keberanian untuk menyatakan perasaan kita. Mungkin selamanya kita akan terkungkung dalam kerahasiaan. Hanya harapan akan kedatangan keajaiban yang pada akhirnya akan menyatukan kita. Menunggunya hingga waktu yang tepat juga akan menjadi penantian panjang. Penantian yang begitu dinamis. Akan banyak hal yang berubah tak terkendali. Mungkin apa yang kita tunggu dengan diam-diam memang bukan untuk kita. Selamanya!

Maka semuanya itu mengajari saya bahwa cinta harus diperjuangkan. Cinta bukan untuk dirahasikan, Ketika kita merasa sudah sangat tepat maka saatnya kita menyatakannya ( dalam Islam dalam bentuk melamar). Menunggu keajaiban hanya akan seperti sebuah pertaruhan pada permainan judi. Kalau kalian menang, kalian akan mendapatkannya beserta imbalan kemenangan. Namun kalau kalian kalah, apa yang kalian taruhkan akan dimiliki orang lain.

Dan cinta bukan untuk dipertaruhkan. Hanya saja sekarang bukan waktu yang tepat.:=(

1 komentar:

  1. "Maka semuanya itu mengajari saya bahwa cinta harus diperjuangkan. Cinta bukan untuk dirahasikan, Ketika kita merasa sudah sangat tepat maka saatnya kita menyatakannya ( dalam Islam dalam bentuk melamar)"

    like this

    BalasHapus