Pages

Sabtu, 13 Februari 2010

The great Queen of Seondeok Final Episode















Untuk memudahkan mebaca silahkan download atau membeli kasetnya atau mengemis ke Indosiar buat diputar ulang.hehehe
Saya hanya akan membuat cerita untuk final episode-nya doang. Jadi di episode terakhir itu, bi dam sudah tau kalau dia di tipu oleh kroni-kroninya. Pengawal istana yang disangka membunuhnya atas perintah Yang Mulia Ratu ternyata hanya suruhan dari kroni-kroninya. Alhasil bidam shock setengah mati. Merasa ditipu habis-habisan.
Nah, diepisode ini bener-bener klimaksnya. Yah, mungkin selama ini memang bi dam menjadi tokoh yang terkesan jahat. Apalagi episode-episode sebelumnya yang menunjukan kelicikan bi dam dalam menjebloskan Kim Yu shin. Tapi benar-benar di episode ini semua seolah dibalik. Sosok bi dam jadi sosok yang patut dikasihani -kalau menurutku-. Dia harus menanggung apa yang seharusnya tidak dia inginkan.
klimaks dimulai adalah saat bi dam dan santa akhirnya berpisah. Kemudian santa di panah oleh prajurit yang mulia ratu. Peh kasihan banget santa, masak harus mati dengan cara tragis seperti itu. Aku kasihan berat pas adegan itu.
Adegan berikutnya bi dam menolak untuk menyerah dan berjuang hingga titik darah pengahabisan melawan semua pasukan Yang Mulia Ratu untuk menemui Yang Mulia Ratu. Barisan pertama ditembus, kedua , ketiga bahkan bi dam berhasil menipu Kim Yu Shin. Yang membuatku termehek lagi adalah bi dam menghitung kurang berapa langkah menuju yang mulia ratu. Aduh, aku merinding. Barisan berikutnya adalah para pemimpin hwuarang. Bi dam mulai kualahan, tangannya tersayat pedang salah satu dari pemimipin hwarang tersebut. Tapi bidam berhasi menembus pertahanan tersebut. Dan terus menghitung berapa langkah lagi menuju Yang Mulia Ratu.
Akhirnya pasukan pemanah tiba, ini aku mulai menangis. Bebarapa panah mulai dilesatkan. Busur yang dilesatkan di awal berhasil di tangkis. Namun itu tak berlangsung lama. Akhirnya bi dam terpanah. Satu, dua, tiga. Tapi bi dam masih terus maju dan terus mneghitung berapa langkah lagi. Yang terakhir pedang Kim Yu Shin dan Alcheon tak mungkin dihadapi oleh bi dam. Darah keluar dari mulutnya. Kemudian dia berkata Deok Man tiga kali dengan sangat lirih hingga Yang Mulia Ratu tak mendegarnya( Yang Mulia Ratu akhirnya tau karena diberitahu Kim Yu Shin di adegan setela ini). Yang Mulia Ratu hanya bisa menangis melihat itu semua. Menekan semua perasaannya agar tidak terlihat semua orang. Bener-bener membunuh perasaan pribadinya. Saat berpidato(hah aku gak betah nontonnya). Akhirnya Deok Man jatuh di depan bi dam.
Sumpret, aku nangis bin gak tega banget. Kim Yu Shin yang selama ini terlihat baik jadi seperti orang tak berperasaan. Semua seolah dibolak-balik. Semua pengikut mi shil juga berhasil ditangkap.
Adegan terakhir adalah Kim Yu Shin dan Alcheon bertemu saat mereka sudah menua. Kemudian ingatan Kim Yu Shin kembali ke masa dimana ia berbicara terakhir kalinya dengan Yang Mulia Ratu. Saat Yang Mulia Ratu menceritakan siapa wanita yang memeluknya sambil menangis dalam diam tersebut adalah dirinya saat sudah menjadi Ratu. Saat sosok Yang Mulia Ratu mulai berbicara akan masa depan Deok Man akan masa depannya. Aku merasa kasihan sekali, kasihan sekali, kasihan sekali, kasihan sekali, pokoknya kasihan sekali. Akhirnya Yang Mulia Ratu dengan tetesan air mata setelah bercerita itu meninggal dunia. Dan cerita berakhir.
Entah kenapa bahkan hari ini, episode terakhir masih temerngiang-ngiang dalam ingatanku, bahkan terbawa mimpi. Aku tak tau waktu adegan yang mana atau malah semua adegan. Aku sungguh di hantui episode terakhir ini. Cerita ini hampir sama dengan Jewel in The Place (secara penulisnya sama) yang menumbuhakan semangatku dalam berjuang dan berbagi macam peajaran yang berharga. Selain karena bisa membuatku menangis saat menontonya. hehehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar