Pages

Sabtu, 13 Februari 2010

Magetan, kota sangat kecil yang menarik


       Magetan terletak di Jawa Timur. Kota sangat kecil ini terletak di daerah pegunungan. Pantaslah kalau daerahnya begitu dingin. Dinginnya khas daerah pegununganlah. Jalanya yang meliak-meliuk juga menarik menurutku. Diselingi pemandangan yang masih hijau banget.
    Aku kesana naik motor dari Jogja bersama temanku. Seru abis perjalananya. Perjalanannya menempuh waktu kurang lebih 3 jam-an dari Jogja. Berhubung aku berangkat sore-an, jadi sampai magetan sudah menjelang malam. Ih serem banget, daerahnya begitu curam. Sedikit banget kendaraan yang lewat. Sudah gitu kabutnya tebal banget, jarak pandag motor kami kira-kira hanya 1 meter-an doang. Udara dinginnya yang menusuk ke tulang juga jadi siksaan bagiku.
Telaga sarangan yang menawan
        Kupikir telaga itu seperti apa? Apa seperti pantai, atau danau, atau waduk, atau malah seperti kolam renang?hehehe. tak dinanya waktu sampai disana aku semakin bingung menyamakannya dengan yang mana. Intinya sih telaga ya telaga.
        Kalau dari rumah temanku menuju telaga sarangan membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Tapi istimewanya saat berangkat dari rumah temanku adalah jalannya yang bener-bener hijau, naik turun dan keren banget. Aku jadi kepikiran bikin villa untuk hari tuaku disana.hehehe
        Telaga Sarangan terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan kedalamnya mencapai 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius.
      Hal yang menjadi daya tarik tapi jadi hal yang kubenci adalah banyak banget kera liar yang bergelantungan disekitar daerah sana. Cara memancing kera turun juga gampang banget. Tinggal beli kacang yang bisa dibeli di mbok-mbok penjual kacang gendong seharga Rp 1000,- sampai diborong sekeranjang juga boleh. Nah kacangnnya tinggal dilempar aja, pasti mereka berdatangan. Biasanya yang datang pertama adalah kera-kera yang besar.( kalau dimata saya, mereka terlihat ganas dan siap memangsa kita). Selanjutnya kalau mereka merasa aman, kera-kera yang lain bakal berdatangan. Di tengah telaga ada seperti pulau kecil banget, yang konon katanya disana sarang lebih banyak kera lagi. 
     Telaga Sarangan bisa dibilang obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata dan puluhan kios cendera mata. Kalau mau merogoh kocek sedikit, kita bisa mengiatari telaga dengan kuda atau mengendarai kapal cepat atau juga dengan becak air. Katanya sih disana makanan yang paling khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci. Karena aku berangkat kepagian, jadi aku gak sempat mencicipinya.
     Telaga Sarangan tak ubahnya seperti daerah pariwiasata di Indonesia lainnya yang budaya adatnya masih kental. Misitis. Seperti labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah dan Ledug Sura 1 Muharram. Sepertinya upacara-upacara ini tak jauh beda dengan ritual-ritul di tempat lain di Jawa.

Kota sepatu
   
    Di magetan juga terkenal dengan kerajinan sepatnya. Pemerintah setempat juga sedang gencar-gencarnya menghidupkan idustri sepatu disana. Soalnya disana industri penjualan sepatu begitu tumbuh. Di setiap pinggiran kota ada yang jualan sepatu khas magetan. Harganya sih cenderug murah. Jadi kalau disana mau membeli oleh-oleh sepertinya ya sepatu khas magetan itu. Walau pun kalau menerutku   sepatunya sama aja d daerah lain, yang membuat beda adalah kita membelinya di Magetan. Dan akankah magetan jadi kota sepatu?hehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar