Pages

Rabu, 10 Maret 2010

Lebaran Ayam Tempe


















Lebaran dalam keluargaku atau mungkin di setiap keluarga selalu identik dengan yang namanya makanan enak. Sebutlah opor ayam, ketupat, ayam goreng dan para kroni-kroninya. Semua menjadi sajian khas yang menggoda dan selalu kita rindukan. 
Lebaran kali ini pun juga demikian. Aku menikmati sajian itu semua di tengah indah kebersamaan keluarga yang sudah sekian lama tak bertemu. Namun, berbeda dengan kisah sahabatk. Kisah yang membuatku menohok. Membuka sebuah sisi lain yang selama ini tak terlalu kupedulikan. Apalagi ini dialami sahabatku sendiri. Mengharukan.
Dia bercerita akan masa kecilnya. Masa kecil yang kalau kata lakso( bukan nama asli) adalah masa kecil yang penuh perjuangan. Orang tuanya yang berprofesi sebagai petani harus menghidupi sepuluh anak sebagai tanggungan. Bukan hal mudah tentunya. Penghasilan yang sangat minim itu membuat keluarga lakso harus hidup dengan pengiritan ekstra.
Kalau biasanya keluarga lain menikmati lebaran dengan opor ayam. Tapi tak begitu dengan keluarga lakso. Ibu lakso selalu memberikan anak-anaknya dengan sepiring nasi dan seiris tempe. Lakso dan saudara-saudaranya tak pernah merasa keberatan. Lebih tepatnya lakso dan keluarganya memang harus menerima itu. Tak ada alasan untuk menolak. Bahkan harus bersyukur.
“Biasanya kami cuma makan nasi putih dengan sambel korek. Tempe sudah jadi makanan enak bagi kami. Tak mungkinlah kami memprotes itu semua” ujar Lakso.
Ibu selalu menyuguhkan tempe dan sepiring nasi dengan senyuman. Ibu juga selalu berkata nikmati aja tempe ini dan bayangkan tempe ini sebagai ayam. Pasti kalian akan merasakan nikmat yang sama. Ajaib. Tempe itu memang terasa ayam goring. Lezat. Dan selalu demikian tiap tahunnya lakso dan keluarga menikmati lebaran.
Cerita lakso memang selalu menyadarkanku akan sebuah kesabaran. Mengajarkan tentang esensi lebaran yang tak selalu harus dinikmati dengan makanan enak. Karena hal terdasyat yang sebenarnya kita nikmati dalam lebaran adalah KEBERSAMAAN. Tanpa makanan enakpun kita akan merasakannya. Seperti lakso yang selalu menikmati tempe ayam di setiap lebaranya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar