Pages

Minggu, 29 Agustus 2010

Merindumu

Akhir – akhir ini saya kembali merindukanmu lagi. Sampai kapan saya harus membayangkanmu terus. Setiap lewat jalan raya selalu saya mengamati kendaraan yang mirip kendaraanmu. Berharap saja itu kendaraanmu. Melihat sejurus ke nomer plat kendaraan tersebut. Lagi-lagi bukan, berulang-ulang itu terjadi. Tak tau saya apa nama perasaan semacam ini. R.I.N.D.U? mungkinkah?

Bukankah jelas saya sudah memplokamirkan kebancian akan dirimu. Jauh-jauh hari ketika kita bertemu. Bertemu denganmu hanya menimbulkan kebencian bagiku. Buih-buih tidak dihargai selalu menutupi terang jiwa lalu merubahnya menjadi gelap sempurna. Itu selalu saja terjadi padaku. Mungkinkah pada akhirnya saya bisa memilikimu? berada di dekatmu?

            Lalu kenapa saya harus dihantui akan dirimu?

Saya masih sangat menikmati katika kau menanyakan kabarku. Itu pertama dan terakhirnya saya merasa bahagia mengenalmu. Sangat menyukai. Andaikan sang waktu adalah makhluk yang sanggup diperintah dan saya punya hak untuk itu, pasti saya akan mengulangnya lagi, lagi dan lagi. Saya tak akan pernah manjadi bosan.

            Apakah kau kutukan bagiku?

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar