Pages

Kamis, 02 September 2010

Buber Club Rabu

Ternyata tepat waktu itu susah. Kalau di Indonesia, kalau ingin tepat waktu kita harus berangkat lebih awal bukan menepatkan waktunya. Jika tidak, selalu saja ada halangan mendadak yang sama sekali tak bisa kita prediksi sebelumnya.

FYI, Kenapa jadwal angkutan di Jogja itu tidak ada jadwal teraturnya ya? yah seperti di luar negeri gitulah. Itu akan membantu kita untuk memanagement waktu dengan lebih baik. Tidak seperti disini, karena tidak keteraturan membuat kita kadang harus menunggu lama sekali. Tapi kadang kalau kita lagi beruntung, kita bisa langsung melenggang naik angkot. Bahkan Transjogja yang digadang-gadang menjadi solusi transportasi di Jogja juga tak kalah parahnya. menunggunya bisa sampai 30 menitan. Yakin ini menjadi solusi? Kalau kenyamanan dan ke ekonomisan memang sudah terjamin. Tapi karena seringnya menunggu mungkin ini jadi pertimabangan lain untuk berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum.

Selain seringnya saya melihat sopir bus di Jogja itu bertato, suka kebut-kebutan(tapi kadang pelan banget, mungkin 20KM/ jam) dan tidak menjalankan ibadah puasa. Hari ini saya merasakan sisi lain ketidaknyamanan bus. Bus berhenti menunggu penumpang sampai lama sekali. Hampir setengah jam. Padahal saya harus datang jam 16.30 WIB, eh gara-gara itu saya sampai tempat tujuan jam 17.16 WIB. Padahal jarak kontrakan saya ke tempat tujuan tidak terlalu jauh.

Eh suasana Buebernya aneh, gak seru-seru banget. Tapi makanannya yang seru abis, hanya dengan bermodal “lima ribu rupiah” kita bisa makan sepuasnya. Ikan goreng, Ayam goreng, Sup, Fuyunghai, Kurma, Teh botol, Kurma dan Mie Goreng. Kenapa kata lima ribu rupiah saya pakai tanda petik, ya karena ternyata setangah pengeluaran kami semua di subsidi oleh Mas Ashif. Jazakallah Khairan Katsir ya akhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar